I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat sekarang ini ,dengan
berkembangnnya ilmu pengetahuan, maka semakin tinggi pula rasa ingin tahu
seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada mikrooorganisme yang
tak dapat di lihat dengan mata telanjang/berukuran kecil. Para peniliti mulai
mencari tahu akan apa yang terkandunng pada mikroorganisme tersebut dengan
melakukan berbagai praktikum.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum
mikrobiologi juga harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman serta
bakteri, virus dan jamur. Dan untuk mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan
tentang cara- cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat- alat
yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang
berbeda . Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukanlah percobaan ini
untuk mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan
prinsip kerja setiap alat laboratorium mikrobiologi.Selain itu pula untuk
mengetahui teknik sterilisasi dari alat-alat tersebut.
B. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah
untuk mempelajari dan mempraktekkan cara-cara sterilisasi.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
Sterilisasi merupakan suatu
proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika
ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik
yang dapat berkembang biak. Dalam sterilisasi harus dapat membunuh jasad
renik yang paling tahan panas seperti spora bakteri. Sterilisasi
dengan autoclave biasanya disebut sterilisasi basah. Atau
sterilisator uap yang mudah diangkat (portable) dengan
menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 121Oc disebabkan
oleh tekanan 1 atm. Selain dengan menggunakan sterilisasi basah, juga dapat menggunakan metode lain seperti Perebusan, Tyndalisasi,
Pasteurisasi, Pemanasan Kering, Radiasi, Radiasi
ionisasi, Penyaringan, dan lain-lain (Fardiaz, 1989)
Sterilisasi terhadap alat
yang bahan bakunya adalah logam dan kaca, sebelum disterilkan dicuci terlebih
dahulu. Alat yang terbuat dari kaca seperti tabung reaksi, pipet tetes,
petridisk, mula-mula dibersihkan terlebih dahulu kemudian dibungkus dengan kain
gas. Setelah itu disterilkan dengan menggunakan metode pemanasan secara kering,
suhu mencapai 160oC, jarak waktu mencapai 1 sampai 2 jam, kemudian
didiamkan agar suhu turun perlahan-lahan (Gabriel, 1988).
Sterilisasi adalah proses pemusnahan
bakteri dengan cara membunuh mikroorganisme.Ada juga yang meneybutkan
Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan atau benda dari
semua bentuk kehidupan. Sterilisasi secara umum mengacu pada setiap proses yang
efektif untuk membunuh atau menghilangkan dari semua organisme hidup (Anonim, 2009).
Tahapan penting yang mutlak
harus dilakukan selama bekerja di ruang praktikum mikrobiologi adalah
prinsip sterilisasi. Bahan atau peralatan yang digunakan
harus dalam keadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang menganggu kehidupan dan
proses yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik fisika,
kimia dan mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan
terutama mikrooranisme disebut dengan sterilisasi
(Cappuccino, 1983).
III. METODE PERCOBAAN
A. Alat
dan Bahan
Dalam
percobaan ini tidak ada bahan yang digunakan, sedangkan alat yang digunakan
adalah tabung reaksi, petridisk, autoclave, plastik 2,5 Kg, kertas buram,
kapas, dan kertas aluminium voir.
B. Cara
Kerja
1.
Diambil
4 pasang petridisk dan 4 buah tabung
reaksi.
2.
Petridisk
di bungkus dengan kertas buram.
3.
Tabung
reaksi titutup mulutnya dengan kapas kemudian dilapisi lagi dengan kertas
aluminium voir.
4.
Petridisk
dan tabung reaksi tersebut dimasukkan ke dalam plastik dan diikat plastik
dengan karet.
5. Dimasukkan
ke dalam Autoclave.
6. Diatur
suhu 121oC dan waktu 15 menit.
7. Ditutup
Autoclave dengan kuat.
8. Dihidupkan
Autoclave dan ditunggu sampai suhunya dibawah 80oC.
IV. DATA
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data
Hasil Pengamatan
Dalam
percobaan ini tidak ada data hasil pengamatan. Karena tidak ada hal yang diamati.
B. Pembahasan
Pada
prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik,
fisik dan kimiawi.
1.
Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan
suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron)
sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang
peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.
2.
Sterilisasi
secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.
Pemanasan dengan api langsung membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll. Panas kering
sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. Uap air panas konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi. Uap air panas bertekanan menggunalkan autoklaf dengan menggunakan panas dan tekanan dari uap air. Temperature sterilasi biasanya 121°C. Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV.
Pemanasan dengan api langsung membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll. Panas kering
sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. Uap air panas konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi. Uap air panas bertekanan menggunalkan autoklaf dengan menggunakan panas dan tekanan dari uap air. Temperature sterilasi biasanya 121°C. Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV.
3.
Sterilisaisi
secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alcohol atau larutan formalin. Pada
praktikum kali ini menggunakan sterilisasi secara fisik dengan menggunakan autoclave
dengan prinsipnya sterilisasi dengan pemanasan menggunakan uap air panas
bertekanan.
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan
berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap
air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2
atm dan dengan suhu 1210C (250oF). Jadi tekanan yang
bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15
pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit
untuk 121oC.
Cara untuk menggunkan autoclave adalah
pertama sebelum melakukan sterilisasi dicek dahulu banyaknya air dalam
autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air
sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya
kerak dan karat. Selanjutnya masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi
botol bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan. Lalu tutup autoklaf dengan
rapat dan kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir
autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu. Nyalakan autoklaf,
diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC. Tunggu
samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak
keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan
tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2
atm. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen
turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge
menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi
autoklaf dengan hati-hati.
Cara lain untuk mensterilkan media atau
alat adalah dengan cara radiasi yaitu digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan
yang peka terhadap panas, metode ini juga digunakan untuk mensterilkan ruangan
di dalam lamina flow cabinet.
Radiasi dalam dosis tertentu dapat
mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat
kedokteran. Sterilisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika
dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu:
1. Sterilisasi
radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.
2.
Sterilisasi
radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
3.
Karena
dikemas dulu baru disterilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri
lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disteril-
kan dulu baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan
terkena bibit penyakit.
V. KESIMPULAN
1. Sterilisasi
adalah proses pemusnahan bakteri dengan cara membunuh mikroorganisme.
2. Pada
prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik,
fisik dan kimiawi.
3. Autoklaf
adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan
dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
4. Radiasi
yaitu digunakan untuk mensterilkan bahan-bahan yang peka terhadap panas, metode
ini juga digunakan untuk mensterilkan ruangan di dalam lamina flow cabinet.
DAFTAR
PUSTAKA
September 2009,
10:51:55)
Cappuccino, J. G. dan Natalie. S. 1983. Microbiology
A Laboratory Manual.
Addison-Wesley Publishing Company, New
York.
Fardiaz, Srikandi. 1989. Mikrobiologi Pangan. IPB,
Bogor.
Grabriel, J. F. 1988. Fisika Kedoktoran.EGC,
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar