I. PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan
kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak
atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur.
Sebab pentingnya dilakukan pengenalan
alat-alat laboratorium adalah agar dapat
diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, Sehingga
kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini
penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula.
Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Dalam
praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan
dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat
tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikrobia
yang tidak diinginkan. Jadi Alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan
untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikrobia yabg tidak
diinginkan.
B. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan praktikum ini
adalah untuk mengenal alat-alat yang digunakan di laboratorium mikrobiologi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Di
dalam pekerjaan mikrobiologi seringkali kita tidak terlepas dari alat-alat yang
berada dalam laboratorium. Untuk itu diperlukan pemahaman tentang fungsi dan
sifat-sifat dari alat yang digunakan. Peralatan yang digunakan pada
laboratorium mikrobiologi hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya
digunakan di laboratorium kimia yaitu berupa alat-alat gelas antara lain :
tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur dan pipet volumetrik, labu ukur
(tentukur), labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer,
botol tetes, pembakar spiritus, kaki tiga dengan kawat asbes dan rak tabung
(Kardiaz, Srikandi, 1992)
Di
dalam pekerjaan mikrobiologi dibutuhkan alat yang khusus untuk melihat
mikroorganisme. Salah satu alat yang sering digunakan adalah mikroskop.
Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati objek
yang berukuran kecil. Mikroskop dalam bahasa Yunani dari micron yaitu kecil dan
scopos yaitu tujuan. Jadi, mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek
yang terlalu kecil. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat
ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah
terlihat oleh mata. Daya pembesaran mikroskop menyebabkan kita dapat melihat
struktur mikroorganisme yang tidak dapat terlihat dengan mata telanjang. Pembesaran
yang dapat mikroskop adalah sekitar 100 kali sampai 400.000 kali. Ada dua jenis mikroskop
berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati, yaitu mikroskop dua dimensi
(mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan
berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan
mikroskop electron (Suharto, Ign., 1995)
Di
samping peralatan gelas, pada laboratorium mikrobiologi masih ada sejumlah alat
yang khusus antara lain: otoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulasi), jarum
preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi,
inkubator untuk membiakkan mikroorganisme dengan suhu yang konstan,
spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan. Penangas air
untuk mencairkan medium, maknetik stirrer untuk mengaduk dan tabung durham untuk penelitian
fermentasi. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus
dalam keadaan steril atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur. Dan
untuk mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan tentang cara- cara / teknik
sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat- alat yang digunakan pada
laboratorium mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang berbeda (Hadioetomo,
Ratna Siri, 1993)
Alat-alat
penampung yang dipakai yang dipakai dalam laboratorium pada saat praktikum
seperti tabung reaksi, Erlenmeyer, labu takar/labu ukur, gelas kimia, dan
lain-lain. Alat-alat tersebut diatas selain sebagai penampung, juga berfungsi
sebagai tempat untuk mereaksikan berbagai macam reaksi kimia, untuk titrasi,
untuk tempat mengencerkan larutan, melarutkan reagen, dan masih banyak lagi
fungsinya (Soetarto, 2008).
III. DATA HASIL PENGAMATAN
No
|
Nama &
Gambar Alat
|
Fungsi
|
1.
|
Erlenmeyer
|
Untuk Titrasi
|
2.
|
Tabung Reaksi
|
Untuk mereaksikan suatu zat/larutan dalam jumlah kecil
|
3.
|
Gelas Kimia
|
Untuk mengukur larutan
|
4.
|
Needle
|
Untuk menanam mikroba
|
5.
|
Bunsen
|
Untuk memanaskan/fiksasi
|
6.
|
Rak Tabung
|
Untuk tempat meletakkan tabung reaksi
|
7.
|
Autoklaf
|
Untuk mensterilkan alat-alat yang digunakan
|
8.
|
Inkubator
|
Untuk mengeramkan media yang telah ditanami mikroba
|
9.
|
Laminar Flow Cabinet
|
Untuk tempat melakukan pekerjaan mikrobiologi
|
10.
|
|
Untuk menghitung banyaknya koloni mikroba yang tumbuh pada media lempeng
agar.
|
IV. KESIMPULAN
Pengenalan alat-alat yang ada di
laboratorium mempermudah kita dalam melakukan pekerjaan di waktu praktikum.
Contohnya seperti : Mikroskop, yang terdiri dari beberapa alat seperti : lensa
objektif, lensa okuler, penyesuaian kasar, penyesuaian halus, kondensor, dan
diafragma, Bunsen, sengkelit, needle, incubator, Quebec Colony Counter, Laminar
Flow Cabinet, Pipet Pasteur, dan masih banyak alat-alat lainnya yang digunakan
pada saat praktikum mikrobiologi.
DAFTAR PUSTAKA
Hadioetomo, Ratna Siri, 1993, MIKROBIOLOGI
DASAR DALAM PRAKTEK, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta .
Kardiaz, Srikandi, 1992, MIKROBIOLOGI
PANGAN I, Gramedia, Jakarta .
Suharto, Ign., 1995, BIOTEKNOLOGI
DALAM DUNIA INDUSTRI, Andi Offset, Yogyakarta .
Soetarto, E.S., 2008. PETUNJUK
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI UNTUK MAHASISWA FAKULTAS BIOLOGI. Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar